METODE PENELITIAN SOSIAL ANTROPOLOGI
Rancangan
penelitian merupakan rencana dan prosedur penelitian yang meliputi : dari
asumsi – asumsi luas hingga metode – metode rinci dalam pengumpulan dan anilisi
data. Racangan saya sajikan meski tidak secara runtut yang lazin, yang jelas,
secara keseluruhan, keputusan ini melibatkan racangan seperti apa yang
seharusnya digunakan untuk meneliti topic tertentu.
Misalnya,
dalam ( proposal ) penelitian, para peneliti perlu mengambil keputusan terkait
degan asumsi – asumsi filosofis yang mendasari penelitian mereka, prosedur –
prosedur ( yang juga sering di sebut sebagai strategi – strategi ) penelitian,
dan metode – metode spesifik yang akan mereka gunakan dalam pengumpulan,
analisis dan interpretasi data. Pemilihan atas satu rancangan penelitian juga
didasarkan pada masalah, isu yang diteliti, pengalaman pribadi si peneliti, dan
juga atau sasaran pembacanya.
TIGA JENIS RACANGAN PENILITIHAN
Ada tiga
jenis rancangan penelitihan yang di sajikan penelitian yaitu kualittatif,
kuantitatif, dan metode campuran. Pada hakikatnya, tiga pendekatan ini tidaklah
terpisah satu sama lain seperti ketika pertama kali muncul. Pendekatan
kualitatif dan kuantitatif seharusnya tidak di padang sebagai antitesis atau
dikotomi yang saling bertentangan keduanya hanya mempersentasikan hasil akhir
yang berbeda, namun tetap dalam satu continuum ( Newman & benz, 1998 ).
Suatu penelitian hanya akan lebih kualitatif ketimbang kuantitatif, atau
sebaliknya. Adapun penelitian metode campuran berada di tengah continuum
tersebut karena penelitian ini melibatkan unsur – unsur dari pendekatan
kualitatif dan kuantitatif.
Ø Peneiltian kualitatif
Merupakan
metode – metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah
individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau
kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya – upaya penting,
seperti mengajukan pertanyaan – pertanyaan dan prosedur – prosedur,
mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan. Menganalisi data secara
induktif mulai dari tema – tema yang khusus ke tema – tema umum, dan
menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur
atau kerangka yang fleksibel. Siapa pun yang terlibat dalam membetuk penelitian
ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus
terhadap makna individual, dan menerjemakan kompleksitas suatu persoalan (
adaptasi dari Creswell 2007 ).
Ø Penelitian kuantitatif
Merupakan
metode – metode untuk menguji teori – teori tertentu dengan cara meneliti
hubungan antaravariabel. Variable – variable ini diukur biasanya dengan
instrumem – instrument penelitian sehingga data yang terdiri dari angaka –
angaka dapat dianalisi berdasarkan prosedur – prosedur statistic. Laporan akhri
untuk penelitian ini pada umumnya memilliki struktur yang ketat dan konsisten
mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian,
hasil penelitian, dan pembahasan (Creswell, 2008 ). Seperti halnya para
peneliti kualitatif, siapa pun yang terlibat di dalam penelitian kuantitatif
juga perlu memilki asumsi – asumsi untuk menguji teori secara deduktif,
mencegah munculnya bias – bias, mengontrol penjelasan – penjelsan alternatif,
dan mampu menggeneralisasi dan menerapkan kembali penemuan penemuannya.
Ø Penelitian metode campuran
Merupakan
pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk
kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi – asumsi
filosifis, aplikasi pendekatan – pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan
pencampuran ( mixing ) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian.
Pendekatan ini lebih kompleks dari sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua
jenis data ia juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut
secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar
ketimbang penelitian kualitatif dan kuantitatif ( Creswell & Plano Clark,
2007 ).
TIGA KOMPONEN PENTING DALAM RANCANGAN PENLITIAN
Ada dua
titik tekan dalam setiap defenisi tadi, yaitu bahwa suatu pendekatan penelitian
selalu melibatkan asumsi – asumsi filosofi dan metode – metode atau prosedur –
prosedur yang berbeda – beda. Racangan penelitian, yang saya sebut sebagai
rancana atau proposal untuk melaksanakn penelitian, melibatkan relasi antara
asumsi – asumsi filosofi, strategi – strategi penelitian, dan metode – metode
tertentu. Kerangka kerja yang saya gunakan untuk menjelaskan pertemuan antara
tiga komponen ini dapat di lihat pada Gambar 1.1. secara detail, dalam
merencanakan penelitian, para peneliti perlu mempertimbangkan tiga komponen
penting, yaitu:
1) asumsi –
asumsi padangan dunia ( worldview ) filosofi yang mereka bahwa ke dalam penelitiannya.
2) Strategi
penelitian yang berhubungan dengan asumsi – asumsi tersebut.
3) Metode –
metode atau prosedur – prosedur spesifik yang dapat menerjemahkan strategi
tersebut ke dalam praktek nyata.
Dalam
menjelaskan pandangan dunia filosofis, peneliti setidak – tidaknya perlu
menyertakan dalam proposalnya satu bagian khusus yang membahas sejumlah hal berikut:
·
Pandangan dunia filosofis yang diusulkan dalam
penelitian.
·
Pertimbangan – pertimbangan dasar mengapa pandangan
dunia tersebut digunakan.
·
Bagaimana pandangan dunia itu membentuk pendekatan
penelitian.
STRATEGI – STRATEGI PENELITIAN
Para
peneliti hendaknya jangan hanya memilih penelitian kualitatif, kuantitatif, dan
metode campuram untuk diterapkan, mereka juga harus manetukan jenis penelitian
dalam tiga pilihan tersebut. Strategi – strategi penelitian merupakan jenis –
jenis rancangan penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode campuran yang
menetapkan prosedur –prosedur khusus dalam penelitian dengan istilah pedekatan
penelitian ( Creswell, 2007 ) atau metodologi penelitian ( Martens 1998 ).
Strategi –
strategi yang tersedia bagi peneliti sebenarnya sudah muncul bertahun – tahun
lalu saat teknolgi computer telah mempercepat aktivitas kita dalam menganalisis
data – data yang rumit. Strategi – strategi tersebut hadir ketika manusia sudah
mampu mengartikulasikan prosedur – prosedur baru dalam melakukan penelitian
ilmu sosial. Pilihlah salah satu dari strategi – strategi penelitian yang
sering kali digunakan dalam ilmu sosial.
Strategi – strategi kuantitatif
Selama
akhir abad XIX dan awal abad XX, strategi –strategi penelitian yang berkaitan
dengan rancangan kuantitatif selalu melibatkan pandangan dunia post positivis,
strategi – strategi ini meliputi eksperimen – eksperimen nyata, eksperimen –
eksperimen yang kurang rigid yang sering di sebut dengan kuasi eksperimen dan
penelitian korelasional ( Campbell &
Stanley, 1963 ), dan eksperimen –eksperimen single subject ( Cooper, Heron,
& Heward, 1987; Nauman & McCormick, 1995 ).
Namun,
dewasa ini, strategi - strategi
kuantitatif sudah melibatkan eksperimen – eksperimen yang lebih kompleks dengan
semua variable dan treatmentnya ( seperti rancangan faktorial dan rancangan
repeated measure ). Strategi – strategi kuantitatif juga meliputi model – model
persamaan structural yang sedikit rumit, yang biasanya menyertakan metode –
metode kausalitas dan identifikasi kekuatan variable – variable ganda. dalam
hal ini saya lebih fokus pada strategi penelitian kuantitatif, yakni survei dan
eksperimen.
·
Penelitian
survei
Berusaha
memaparkan secara kuantitatif kecenderungan, sikap, atau opini suatu populasi
tertentu dengan meneliti satu simple dari populasi tersebut. Penelitian ini
meliputi studi – studi cross – sectional dan longitudinal yang mengunakan
kuesioner atau wawancara terencana dalam pengumpulan data, dengan tujuan untuk
menggeneralisasi populasi berdasarkan sampel yang sudah di tentukan ( babbie
1990 ).
·
Penelitian
eksperimen
Berusaha
menetukan apakah suatu treat-ment memengaruhi hasil sebuah penelitian. Pengaruh
ini dinilai dengan cara menerapkan treatment tertentu pada suatu kelompok (
sering di sebut kelompok treatment, penj ) dan tidak menerapkannya pada
kelompok yang lain ( sering di sebut kelompok control, penj ), lalu menentukan
bagaimana dua kelompok tersebut menetukan hasil terakhir. Penelitian ini
mencakup eksperimen actual dengan penugasan acak ( random assignment ) atas
subjek – subjek yang ditreatment dala kondisi – kondisi tertentu, dan kuasi
eksperimen dengan prosedur – prosedur non acak ( Keepel, 1991 ). Termasuk dalam
eksperimen adalah rancangan single – subject.
Strategi – strategi kualitatif
Untuk
penelitian kualitatif, strategi – strateginya sudah mulai bermunculan sepajang
tahun 1990-an dan memasuki abad XX. Tidak sedikit sedikit buku yang telah
membahas strategi kualitatif ini (
seperti 19 strategi yang di perkenalkan oleh Wolcott, 2001 ). Bahkan,
pendekatan – pendekatan didalam penelitian kuliatatif tertentu sudah memilki
prosedur – prosedur yang lengkap dan jelas. Misalnya, clandinin dan Connelly (
2000 ) telah membuat deskripsi komprehensif tentang apa yang arus dilakukan
oleh seorang peneliti naratif. Moustakas ( 1994 ) juga telah membahas doktrin –
doktrin filosofis dan prosedur – prosedur dalam metode fenomenologi, sedangkan
strauss dan corbin ( 1990 1998), memperkenalkan prosedur – prosedur untuk
penelitian grounded theory. Wolcott ( 1999 ) menjabarkan prosedur – prosedur
etnografis, dan stake ( 1995 ) merekomendasikan sejumlah proses yang harus di
lakukan dalam penelitian studi kasus.
·
Etnografi
Merupakan
salah satu strategi penelitian kualitatif yang di dalamnya peneliti menyelidiki
suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam perieode waktu yang
cukup lama dalam pengumpulan data utama, data observasi, dan dat wawancara (
Creswell, 2007 ). Proses penelitiannya fleksibel dan biasanya berkembang sesuai
kondisi dalam merespons kenyataan – kenyataan hidup yang di jumpai di lapangan
( LeCompte & Schensul, 1999 ).
·
Grounded
theory
Merupakan
strategi penelitian yang di dalamnya peneliti “ memproduksi “ teori umum dan
abstrak dari suatu proses, aksi, atau interaksi tertentu yang berasal dari
pandangan – pandangan partisipan. Rancangan ini mengharuskan peneliti untuk
menjalani sejumlah tahap pengumpulan data dan penyaringan kategori – kategori
atas informasi yang diperoleh ( Charmaz, 2006; strauss dan Corbin, 1990,1998 ).
Rancangan ini memeliki dua karakteristik utama, yaitu:
1. Perbadingan
yang konstan antara data dan kategori – kategori yang muncul.
2. Pengambilan
contoh secara teoretis ( theoretical sampling ) atas kelompok – kelompok yang
berbeda untuk memaksimalkan kesamaan dan perbedaan informasi.
·
Studi kasus
Merupakan
strategi peneilitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat
suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus –
kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi
secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data
berdasarkan waktu yang telah ditentukan ( Stake, 1995 ).
·
Fenomenologi
Merupakan
strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti mengidentifikasi hakikat
pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Memahami pengalaman –
pengalaman hidup manusia menjadikan filsafat fenomenologi sebagai suatu metode
penelitian yang prosedur – prosedurnya mengharuskan peneliti untuk mengkaji
sejumlah subjek dengan terlibat secara langsung dan relative lama di dalamnya
untuk mengembangkan pola – pola dan relasi – relasi makna ( Moustakas, 1994 ).
Dalam proses ini, peneliti mengesampingkan terlebih dahulu pengalaman –
pengalaman pribadinya agar ia dapat memahami pengalaman – pengalaman partisipan
yang ia teliti ( Nieswiadomy, 1993 ).
·
Naratif
Merupakan
strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki kehidupan individu
– individu dan meminta seorang atau kelompok individu untuk menceritakan
kehidupan mereka. Informasi ini kemudian diceritakan kembali oleh peneliti
dalam kronolgi naratif. Di akhir tahap penelitian, peneliti harus mengambungkan
dengan gaya naratif pandangan – pandangannya tentang kehidupan partisipan
dengan pandangan – pandangannya tentang kehidupan peneliti sendiri ( Clandinin
& Connelly, 2000 ).